Herba ceplukan merupakan tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat. Herba ceplukan mengandung saponin, flavanoid, alkaloid, dan terpenoid. Ekstrak herba ceplukan memiliki efektivitas sebagai antidiabetes pada mencit dengan dosis 0,26mg/20gBB. Uji keamanan telah dibuktikan melalui uji toksisitas akut terhadap ekstrak herba ceplukan. Uji toksisitas sub kronis bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak herba ceplukan secara berulang terhadap parameter SGOT dan SGPT. Uji toksisitas sub kronis menggunakan ekstrak etanol 70% herba ceplukan dengan dosis 18,2mg/200gBB tikus pemberian ekstrak uji dilakukan secara per oral satu kali sehari selama 90 hari. Pada hari ke-91 pengambilan sampel darah dilakukan untuk mengetahui nilai SGOT dan SGPT. Pengolahan data dianalisis menggunakan uji T. Hasil analisis terhadap nilai SGOT dan SGPT kelompok normal dan kelompok uji (p>0,05) menunjukan tidak adanya perbedaan bermakna. Hasil penelitian membuktikan ekstrak etanol herba ceplukan dengan dosis 18,2mg/20gBB tikus tidak menyebabkan toksik.
|