Abstrak  Kembali
Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah rimpang temugiring (Curcuma heyneana Val.). Sebagai tanaman berkhasiat, rimpang temugiring perlu diuji keamanannya untuk keperluan medikasi, salahatunya adalah dengan uji toksisitas subakut. Pada penelitian uji toksisitas akut yang sebelumnya telah dilakukan, tidak didapatkan nilai LD50 dan tidak terdapat kematian hingga dosis tertinggi sebesar 2000 mg/kgBB. Dosis yang digunakan pada penelitian ini yaitu 1400 mg/kgBB diberikan secara oral selama 5 minggu. Kemudian, melihat efek yang terjadi dan dilakukan pembedahan hewan uji untuk melihat hati dan ginjal secara makroskopik dan histopatologi. Hasil menunjukkan tidak ditemukan gejala klinis pada hewan uji tetapi terdapat kematian hewan uji selama pemberian ekstrak temugiring. Hasil pengamatan makroskopik menunjukkan adanya pengaruh pemberian ekstrak terhadap persentase bobot organ hati dan ginjal sedangkan hasil histopatologi menunjukkan kerusakan padahati dan ginjal. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa ekstrak etanol 70% rimpang temugiring dapat menimbulkan kerusakan organ pada pemberian berulang dalam waktu yang cukup lama