Abstrak  Kembali
Pare merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat antidiabetes dan antikanker. Uji teratogenitas dilakukan untuk mengkaji keamanan penggunaan obat tradisional pada masa kehamilan. Pada penelitian ini digunakan ekstrak etanol 70% buah pare yang diberikan pada mencit bunting. Jumlah hewan yang digunakan adalah 24 ekor, dibagi secara acak dalam 4 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol diberi larutan NaCMC 0,5%, kelompok II, III dan IV diberi larutan ekstrak dengan dosis 70 mg/kgBB, 140 mg/kgBB, dan 280 mg/kgBB. Larutan uji diberikan 5 kali secara oral pada mencit betina bunting selama periode organogenesis yaitu hari ke-6 sampai ke-15 kehamilan. Pada hari ke-18 kehamilan dilakukan pembedahan dan pengamatan pada fetus meliputi jumlah, berat, kelamin, serta ada/tidaknya kecacatan fisik yang terjadi dibandingkan dengan kontrol. Hasil analisa statistik ANAVA satu arah menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna pada berat rata-rata fetus antara kelompok. Pada pengamatan terhadap morfologi fetus menunjukkan tidak adanya kecacatan, serta tidak terdapat resorpsi dan kematian fetus baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol 70% buah pare tidak menimbulkan efek teratogenik pada fetus mencit