Abstrak  Kembali
Hipertensi dapat dikendalikan dengan dua cara yaitu terapi dengan obat dan non obat. Pada terapi dengan obat umumnya menggunakan kombinasi dua obat atau lebih yang bekerja dengan mekanisme yang berbeda. Meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan pada saat ini dan kecenderungan praktek polifarmasi, kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya interaksi obat. Interaksi obat didefinisikan sebagai suatu kejadian ketika efek dari suatu obat berubah karena adanya pemberian obat yang lain. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medis . Analisis data dilakukan dengan skrining interaksi obat menggunakan penapisan elektronik melalui Drug Interaction Program dari www.mims.com dan Tatro DS 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak pasien askes yang kemungkinan mengalami interaksi obat antihipertensi dan dapat disimpulkan bahwa dari 89 pasien askes penderita hipertensi di ruang ICU sebesar 60,67% teridentifikasi terjadinya interaksi obat dengan mekanisme interaksi obat secara farmakodinamik sebesar 76,07% dan farmakokinetik 23,93% dengan tingkat signifikansi terbanyak yaitu pada tingkat 2 sebesar 42,74% dan 4 sebesar 40,17%%.