Diltiazem hidroklorida pada dosis tertentu digunakan sebagai
antihipertensi dan anti angina, diltiazem hidroklorida mempunyai waktu paruh yang pendek yaitu 3–4 jam, upaya untuk memperpanjang kerja diltiazem hidroklorida dengan waktu paruh yang singkat maka dilakukan perubahan pada formulasinya menjadi sediaan lepas lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik etilselulosa sebagai bahan matriks terhadap profil disolusi diltiazem hidroklorida dari sediaan tablet lepas lambat. Pada penelitian ini dibuat 6 formula dengan konsentrasi etilselulosa yang berbeda-beda yaitu: F1 = 12%, F2 = 14%, F3 = 16%, F4 = 18%, F5 = 20% dan F6
= 22%, tablet dari masing-masing formula dibuat sebanyak 300 tablet dengan bobot masing-masing tablet 200 mg dan dosis diltiazem hidroklorida 90 mg. Pembuatan tablet diltiazem hidroklorida dengan metode granulasi basah dengan menggunakan alkohol 96% untuk melarutkan etilselulosa. Uji disolusi tablet diltiazem hidroklorida dengan menggunakan alat disolusi tipe dayung (Alat 2)
dengan kecepatan putaran dayung 50 rpm dan dalam medium dapar pospat pH 7,2 sebanyak 900 ml. Pengambilan sampel dilakukan pada jam ke-1, 3 dan 8, sampel dianalisis dengan spektrofotometer UV–VIS dengan menggunakan pelarut dapar pospat pH 7,2 pada panjang gelombang 236,8 nm. Analisa statistik menggunakan ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% terhadap profil disolusi dari ke-6 formula tablet lepas lambat diltiazem hidroklorida terdapat perbedaan yang bermakna. Kemudian dilanjutkan dengan uji
Tukey HSD dengan taraf kepercayaan 95% dihasilkan terdapat perbedaan antara formula I dengan IV, I dengan V, I dengan VI, II dengan IV, II dengan V, III dengan IV dan III dengan V. Jadi kesimpulan penelitian ini adalah konsentrasi etilselulosa sebagai matriks dari ke-6 formula tablet uji semuanya tidak memenuhi hanya formula V dengan konsentrasi etilselulosa 20% mendekati persyaratan yang ditentukan menurut USP 30 NF 25 dilihat dari hasil profil disolusi tablet lepas
lambat diltiazem hidroklorida.
|