Buah pala diketahui memiliki khasiat untuk obat gangguan pencernaan dan halusinogen. Pada penyimpanannya, daging buah pala segar kurang stabil karena cepat terjadi pembusukan. Pada penelitian ini daging buah pala dibuat menjadi tablet hisap dengan menggunakan pati talas sebagai bahan pengikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi pati talas terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak daging buah pala (Myristicae fragrans Houtt).
Penelitian diawali dengan pembuatan pati talas dan ekstrak kental daging buah pala. Ekstrak kental yang diperoleh dibuat menjadi granul dengan metode granulasi basah dengan konsentrasi pati talas sebagai pengikat masing-masing formula adalah 8%, 10%, 12%, 14%, dan 16%. Kemudian tablet dievaluasi sifat fisiknya meliputi pemeriksaan organoleptis, keseragaman bobot, kekerasan, dan kerapuhan.
Hasil uji kekerasan diperoleh: F1 18,70 kg/cm2, F2 17,87 kg/cm2, F3 19,55 kg/cm2, F4 19,77 kg/cm2, F5 19,81 kg/cm2. Hasil uji kerapuhan diperoleh: F1 0,62%, F2 1,00%, F3 0,65%, F4 0,37%, F5 0,22%. Dari penelitian ini didapatkan hasil peningkatan konsentrasi pati talas meningkatkan sifat fisik tablet hisap ekstrak daging buah pala. Jika dilihat dari nilai statistika, nilai signifikan kekerasan dan keregasan yaitu sig = 0,000 yang berarti sig < 0,05, maka terdapat perbedaan bermakna setiap formula dengan uji ANAVA satu arah. Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan pati talas sebagai pengikat mempengaruhi sifat fisik tablet hisap ekstrak daging buah pala.
iii
|