Abstrak  Kembali
Pasien talasemia adalah pasien yang bergantung pada transfusi darah seumur hidup, sebuah terapi yang berisiko tinggi menyebabkan aloimunisasi dan mempersulit penemuan donor yang kompatibel di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lama periode transfusi dengan frekuensi aloantibodi pada pasien talasemia di RSCM. Dengan desain potong lintang, data sekunder dari 142 pasien dianalisis. Hasil menunjukkan 10% pasien positif aloantibodi, dengan jenis yang teridentifikasi antara lain Anti-E (29%) dan Anti-Diᵃ (7%). Hasil uji korelasi menemukan hubungan signifikan (p<0,05) yang bersifat terbalik, antara lama periode transfusi dan frekuensi aloantibodi positif. Frekuensi aloantibodi sempat meningkat pada periode 5-10 tahun, kemudian menurun pada pasien perode >10 tahun. Kesimpulannya, temuan ini menunjukkan bahwa kebijakan skrining aloantibodi rutin di RSCM terbukti efektif dalam mengendalikan pembentukan aloantibodi dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan transfusi pada pasien talasemia.