Abstrak  Kembali
Xylol merupakan pelarut organik yang memiliki tingkat kelarutan yang tinggi terhadap parafin dan dapat larut dalam alkohol absolut. Xylol dapat digunakan sebagai agen deparafinisasi dan clearing pada pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE) yang bersifat toksik bagi tubuh, sehingga perlu adanya agen pengganti xylol dengan daya toksik yang lebih rendah seperti minyak biji anggur. Minyak biji anggur ini memiliki kandungan asam oleat sebesar 15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas minyak biji anggur sebagai pengganti xylol pada proses deparafinisasi, clearing, dan keduanya pada pewarnaan HE. Metode penelitian ini adalah eksperimental menggunakan desain penelitian cross sectional dengan 4 perlakuan yaitu kontrol (P1), deparafinisasi dengan minyak biji anggur (P2), clearing dengan minyak biji anggur (P3), deparafinisasi dan clearing dengan minyak biji anggur (P4) kemudian sediaan diwarnai dan diamati secara mikroskopis oleh dokter patologi anatomi. Hasil uji Kruskal-Wallis dari data yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,061) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa minyak biji anggur dapat menjadi alternatif agen xylol pada proses pewarnaan HE dengan efektif.