Abstrak  Kembali
Xylol merupakan agen yang biasa digunakan pada pewarnaan hematoxylin eosin pada tahap deparafinisasi dan clearing. Xylol merupakan zat yang bersifat toksik yang jika terlalu sering terpapar tubuh maka menimbulkan efek samping pada kesehatan. Pada penelitian sebelumnya, disebutkan bahwa minyak zaitun dapat digunakan sebagai agen deparafinisasi dan clearing dengan hasil pewarnaan yang sama baiknya dengan menggunakan xylol. Meskipun minyak zaitun dapat menjadi alternatif pengganti xylol, namun didapatkan kendala yaitu proses pengeringan yang lama karena viskositas minyak zaitun masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimal sebagai larutan deparafinisasi dan clearing dengan menilai pengaruh minyak zaitun konsentrasi 75%, 50% dan 25% terhadap lama waktu pengeringan preparat. Metode pada penelitian ini adalah ekperimental dengan desain penelitian cross sectional pada 4 kelompok perlakuan, kemudian sediaan preparat diwarnai dan diamati secara mikroskopis oleh dokter patologi anatomi secara blinded. Hasil yang diperoleh dari uji Kruskal Wallis yaitu terdapat perbedaan signifikan (p=0,001) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah minyak zaitun konsentrasi 75% menghasilkan kualitas preparat yang baik namun pengeringan preparat membutuhkan waktu yang lama. Sehingga belum bisa menggantikan xylol sepenuhnya sebagai agen deparafinisasi dan clearing