ABSTRAK
Retno Marini: Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Dari Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera L) Terhadap Stapylococcus aureus BPPTCC 0014 dan Stapylococcus mutans ATCC 31987
Antibakteri adalah zat kimia yang mampu membunuh mikroorganisme. Jika zat kimia menghambat pertumuhan maka disebut Bakteriostatik. Tanaman lidah buaya (Aloe vera L) mempunyai kandungan kimia flavonoid, saponin, politenol, tannin, aloin, asam amino dan air. Lidah buaya digunakan sebagai obat sakit gigi. Sebagian besar kandungan kimia lidah buaya adalah polar. Untuk menyarinya maka perlu pelarut polar. Pelarut yang digunakan adalah Metanol.
Ekstrak methanol lidah buaya diujikan pada bakteri penyebab infeksi gigi dan mulut. Bakteri penyebab infeksi gigi dan mulut antara lain Stapylococcus aureus dan Stapylococcus mutans. Metode yang dipakai adalah metode difusi dengan menggunakan kertas cakram. Cara ini dipakai karena telah banyak digunakan untuk menentukan kepekaan sample uji dan pengerjaannya sederhana.
Telah dilakukan penelitian daya antibakteri ekstrak methanol Lidah Buaya terhadap bakteri penyebab infeksi gigi dan mulut. Konsentrasi yang dipakai adalah 1000 µg/ml, 2000 µg/ml, 3000 µg/ml, 4000 µg/ml dan 5000 µg/ml diperoleh zona hambat rata-rata yaitu 2.3 mm, 3.3 mm, 3.6 mm, 4 mm, 4.6 mm pada Stapylococcus aureus dan 2.3 mm, 2.6 mm, 3 mm, 3.3 mm, 3.6 mm pada Stapylococcus mutans. Antibiotic pembanding yang dipakai adalah ampisilin BPFI dengan konsentrasi 3 µg/ml, 4 µg/ml, 5 µg/ml, 6 µg/ml dan 7 µg/ml. Data yang diperoleh dianalisis dengan regresi linier. Dari persamaan regresi diperoleh bahwa 3 µg/ml ampisilin sama dengan 1000 µg/ml ekstrak pada Stapylococcus mutans. Dan 5 µg/ml ampisilin sama dengan 1640,5 µg/ml ekstrak pada Stapylococcus aureus. Semakin besar konsentrasi semakin besar zona hambatan yang terbentuk.
|