Abstrak  Kembali
Ranting ampelas (Tetracera macrophylla Wall. Ex Hook.f. & Thomson) mempunyai khasiat terhadap penyembuhan luka terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etil asetat ranting ampelas dalam mempercepat proses penyembuhan luka terbuka. Hewan uji yang digunakan yaitu tikus putih jantan galur wistar. Jumlah hewan uji yang digunakan yaitu 25 ekor tikus, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor, kelompok I (kontrol negatif) luka diberikan basis krim, kelompok II (kontrol positif) luka diberikan hidrokortison 2,5%, kelompok III, IV, dan V luka diberikan krim ekstrak etil asetat ranting ampelas dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%. Punggung tikus dianastesi terlebih dahulu menggunakan ketamin, kemudian dibedah menggunakan gunting bedah sampai bagian subkutis dengan diameter ± 2 cm. Pengamatan dilakukan setiap 2 hari sekali selama 14 hari. Dari hasil uji statistik ANOVA dua arah didapat nilai signifikan 0,000 < 𝛼 (0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan siginfikan antara kelompok uji dan waktu terhadap persentase penyembuhan luka, dari hasil uji Tukey disimpulkan bahwa konsentrasi 6% ekstrak etil asetat ranting ampelas dapat menyembuhkan luka yang sebanding dengan kontrol positif yang diberikan krim hidrokortison. Selain itu, hari ke-14 diketahui sebagai waktu optimal dalam proses penyembuhan luka terbuka untuk semua kelompok perlakuan yang diuji.