Pengeringan merupakan salah satu tahapan terpenting terhadap mutu simplisia,
selain itu pengeringan juga dapat mempengaruhi senyawa kimia dan efek
farmakologis yang terkandung di dalam tanaman. Temu giring (Curcuma heyneana
Valeton & Zipj) banyak digunakan untuk merawat kulit, menjaga kesegaran tubuh,
sebagai obat cacing, antibakteri, serta memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan yang
berbeda pada rimpang temu giring terhadap kadar senyawa fenolik dan flavonoid
total, serta aktivitas antioksidannya. Proses ekstraksi rimpang temu giring
menggunakan metode Homogenizer Assisted Extraction (HAE). Penetapan kadar
total fenolik tertinggi diperoleh dengan pengeringan menggunakan oven pada suhu
40 ºC sebesar 16,108 mgGAE/g. Penetapan kadar total flavonoid tertinggi diperoleh
dengan pengeringan menggunakan oven pada suhu 40 ºC sebesar 9,718 mgQE/g.
Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode Ferric Reducing Antioxidant
Power (FRAP) diperoleh nilai tertinggi dengan pengeringan menggunakan oven
pada suhu 40 ºC sebesar 155,390 Mol/g.
|