Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan terjadinya resistensi
terhadap antibiotik. Pengetahuan, sikap dan perilaku apoteker dapat
mempengaruhi cara pasien mengonsumsi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku apoteker di Jakarta Barat
dan Jakarta Utara tentang penggunaan dan resistensi antibiotik. Penelitian
kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Januari - Mei 2024. Jumlah responden sebanyak 134 apoteker dengan Jakarta
barat 65 apoteker dan Jakarta Utara 67 apoteker. Analisa univariat untuk melihat
gambaran sosiodemografi responden, analisa bivariat menggunakan uji chi square
untuk melihat perbedaan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan
usia, jenis kelamin, lama praktik, tempat praktik, pendidikan terakhir dan uji
spearman rho untuk melihat korelasi antara tingkat pengetahuan, sikap dan
perilaku apoteker. Hasil univariat menunjukan pengetahuan baik 70,9%, sikap
positif 98,5%, dan perilaku positif 71,6%. Hasil bivariat uji chi square antara
tingkat pengetahuan dengan usia menunjukan nilai p value 0,045 dan uji
spearman rho menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dan sikap dengan nilai p value 0,026, sikap dan perilaku dengan p value 0,023.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku
apoteker di Jakarta Barat dan Jakarta Utara tergolong baik. Terdapat hubungan
antara pengetahuan dengan sikap, dan sikap dengan perilaku apoteker terkait
penggunaan dan resistensi antibiotik.
|