Abstrak  Kembali
Analgesik merupakan golongan obat yang memiliki tujuan terapi meredakan atau bahkan menghilangkan rasa nyeri tanpa mengganggu kesadaran. Daun kelengkeng (Dimocarpus longan L.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan, diuretik, antiinflamasi dan antipiretik serta diduga kandungan flavonoid yang terdapat pada daun kelengkeng memiliki aktivitas sebagai analgesik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol 70% daun kelengkeng memiliki aktivitas analgesik pada tikus putih jantan dengan metode induksi formalin test dan metode tail flick. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok. Kontrol Negatif (Na CMC 0,5%), Kontrol Positif (Tramadol 5,1 mg/kgBB, Paracetamol 51,4 mg/kgBB), Dosis Ekstrak Daun Kelengkeng (100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB) sebagai Kelompok III, IV, V. Data dianalisis menggunakan one way anova dan post hoc test. Hasil analisis pada metode Tail Flick menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara dosis ekstrak dan kontrol positif (p<0,05). Hasil analisis pada metode Formalin Test menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara dosis ekstrak dan kontrol positif (p<0,05). Metode Tail Flick dosis ekstrak yang menunjukkan hasil paling baik terlihat pada dosis ekstrak II (200 mg/kgBB) dan dosis ekstrak III (400 mg/kgBB). Metode Formalin Test dosis ekstrak yang paling baik terlihat pada dosis ekstrak III (400 mg/kgBB).