Abstrak  Kembali
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan termasuk penyakit jangka panjang yang membutuhkan manajemen diri yang baik agar mencapai target glikemik yang optimal. Faktor pengetahuan memegang peranan yang sangat penting terhadap outcome klinik dan kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap outcome klinik dan kepatuhan minum obat pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dan outcome klinik pada pasien di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada pasien prolanis pada bulan Oktober hingga Desember 2022 dan didapatkan sampel sebanyak 58 orang. Tingkat pengetahuan pasien diukur dengan Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ)-24, outcome klinik dinilai dari data pengukuran gula darah puasa rerata 3 bulan terakhir yang dikonversikan ke HbA1c dan tingkat kepatuhan minum obat diukur menggunakan kuesioner MARS-5. Hubungan tingkat pengetahuan, outcome klinik dan kepatuhan minum obat dianalisis dengan uji Spearman rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan paling banyak sedang, hanya 7 orang dinyatakan kadar glikemiknya terkontrol dan tingkat kepatuhan minum obat tinggi hanya 33 orang. Hasil uji chi square menunjukan tidak terdapat hubungan antara karateristik pasien dengan tingkat pengetahuan, outcome klinik dan kepatuhan minum obat. Hasil Sperman rho tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan (p 0,406) menunjukan tidak terdapat korelasi, pengetahuan dan Outcome klinik (p 0,518), hubungan kepatuhan minum obat dan outcome klinik (0,417)