Hipertensi adalah kondisi tekanan darah yang melebihi 140 mmHg pada tekanan
darah sistolik dan 90 mmHg pada tekanan darah diastolik melalui pemeriksaan
berulang, sering tidak menimbulkan gejala, sehingga disebut silent killer. Tingkat
kepuasan pengobatan pasien erat kaitannya dengan kepatuhan pengobatan dan
kualitas hidup pasien, hal ini dapat menjadi penunjang keberhasilan terapi
sehingga tekanan darah pasien dapat terkontrol. Tujuan penelitian ini
menganalisis hubungan tingkat kepuasan terapi dan kepatuhan minum obat
terhadap kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Cileungsi. Penelitian ini
termasuk penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study.
Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling di Puskesmas Cileungsi
yang memenuhi kriteria. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner SATMED-
Q (Satisfaction With Medicines Questionnaire) untuk menilai kepuasan
pengobatan, kuesioner MARS-5 (Medication Adherence Report Scale) untuk
menilai kepatuhan dan kuesioner EQ-5D-5L (The European Quality of Life 5-
Dimensions atau EuroQol-5 Dimentions )dan Visual Analogue Scale (VAS) untuk
menilai kualitas hidup penderita hipertensi. Dari total 150 pasien didapatkan nilai
kepuasan terapi pasien rata-rata 89,03 termasuk “kepuasan tinggi”, tingkat
kepatuhan pengobatan pasien rata-rata 24,24 termasuk “kepatuhan sedang”,
Tingkat kualitas hidup pasien termasuk dalam kategori “kualitas hidup tinggi”
dengan nilai rata-rata dari hasil keseluruhan skor (EQ-5D-5L & EQ-VAS) di
peroleh nilai sebesar 0,89 & 82,86. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan
antara kepuasan pengobatan dengan kualitas hidup (r = 0,285) dan menunjukan
adanya hubungan kepatuhan terapi dengan kepuasan pengobatan (r = 0,182), serta
tidak ada hubungan signifikan antara kepatuhan pengobatan dan kualitas hidup
pasien hipertensi EQ5D5L (r = 0,019), EQ-VAS (r = 0,104).
|