Interaksi obat dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk berkurangnya
kemanjuran terapeutik, efek toksisitas meningkat, atau terjadi efek farmakologis
yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya potensi
dan tingkat signifikansi klinis interaksi obat pada pasien gagal jantung di instalasi
rawat inap RSJPD Harapan Kita tahun 2022. Metode penelitian ini bersifat
deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Skrining interaksi obat
menggunakan software Lexicomp Drug Interactions. Pada penelitian ini,
didapatkan sebanyak 198 pasien (99%) dari 200 pasien yang mengalami potensi
interaksi dengan jumlah 2308 kasus potensi interaksi. Pada interaksi beta blocker
dan selain beta blocker, tingkat signifikansi major ditemukan dengan total
sebanyak 164 kasus (7,10%), moderate sebanyak 1688 kasus (73,14%) dan minor
sebanyak 456 kasus (19,76%). Tingkat signifikansi interaksi terbanyak pada
interaksi beta blocker dan interaksi selain beta blocker adalah moderate dengan
tingkat risiko interaksi terbanyak yaitu tingkat risiko C, jenis interaksi terbanyak
yaitu farmakodinamik serta tingkat reliabilitas terbanyak yaitu fair. Pada interaksi
beta blocker, signifikansi interaksi major terbanyak terjadi pada interaksi
Carvedilol dengan Salbutamol sebanyak 2 kasus (0,68%) dan Carvedilol dengan
Colchicine sebanyak 3 kasus (1,02%). Sedangkan, signifikansi interaksi major
terbanyak pada interaksi selain beta blocker yaitu interaksi Ramipril dengan
Spironolactone sebanyak 63 kasus (3,13%), Kalium Klorida dengan
Spironolactone sebanyak 15 kasus (0,75%), dan Aspirin dengan Warfarin
sebanyak 14 kasus (0,70%).
|