Studi etnomedisin merupakan salah satu cara untuk mendokumentasikan
pemanfaatan tanaman obat dari berbagai daerah. Di Desa Sukaharja, masyarakat
masih menggunakan tanaman obat untuk berbagai penyakit, salah satunya asam
urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nama spesies serta lokal, cara
pengolahan, cara pemakaian, identifikasi senyawa tanaman obat melalui skrining
fitokimia dan mengetahui hasil KLT pada beberapa tanaman. Data informan dan
sampel tanaman diperoleh dengan teknik purposive sampling dan snowball
sampling. Melalui wawancara menggunakan kuesioner, diperoleh 16 jenis
tanaman dari 70 informan dan dilakukan analisis data menggunakan persamaan
Use Value (UV). Pada 16 tanaman tersebut dihitung nilai UV, yang tertinggi
adalah kiperuh (Plantago major, UV 0,671), salam (Syzygium polyanthum, UV
0,629), ciplukan (Physalis angulata, UV 0,614), dan yang terendah adalah kacapi
(Sandoricum koetjape, UV 0,057). Bagian tanaman yang digunakan adalah daun,
batang dan rimpang, dengan cara pengolahan direbus serta pemakaian diminum
2x sehari satu gelas. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa pada 16
tanaman yang berpotensi untuk mengobati asam urat mengandung senyawa
metabolit sekunder yang sama yaitu flavonoid serta hasil penegasan kandungan
flavonoid dari 5 tanaman menggunakan uji KLT yaitu ciplukan (Physalis
angulata, Rf 0,67), kelor (Moringa oleifera, Rf 0,67), sambiloto (Andrographis
paniculata, Rf 0,69), babadotan (Ageratum conyzoides, Rf 0,70) dan kacapi
(Sandoricum koetjape, Rf 0,67) menggunakan standar kuersetin dengan nilai Rf
0,69.
|