Abstrak  Kembali
Gelatin merupakan produk yang diperoleh dengan hidrolisis parsial kolagen dari kulit, jaringan ikat putih, dan tulang hewan. Hidrolisat gelatin dihidrolisis dengan proses enzimatik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum serta pengaruh perubahan variasi konsentrasi enzim/substrat, suhu dan lama waktu reaksi hidrolisis gelatin sisik ikan kakap putih (Lates calcarifer) terhadap nilai rendemen dan nilai persentase derajat hidrolisis. Optimasi dilakukan dengan menggunakan rancangan desain Box–Behnken (BBD) dari Response Surface Methodology (RSM). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh dari variasi konsentrasi enzim/substrat, suhu dan lama waktu reaksi hidrolisis gelatin sisik ikan kakap putih (Lates calcarifer) terhadap nilai rendemen dan nilai persentase derajat hidrolisis (DH). Kondisi optimum pada 1 respon (Nilai DH) mendapat hasil optimasi pada titik dengan kondisi suhu 45,001°C, waktu 89,994, dan enzim 1,5%. Sedangkan pada 2 respon (Nilai Rendemen dan DH) mendapat hasil optimasi pada titik dengan kondisi suhu 58,886°C, waktu 90 menit, dan enzim 1,5%.