Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat untuk melindungi diri dari
penyakit dan gejalanya. Swamedikasi memiliki keuntungan termasuk penghematan
biaya dan mengurangi beban pada layanan perawatan kesehatan. Namun, memiliki
risiko yang dapat meningkatkan biaya pengeluaran dan bahaya kesehatan jika obat
digunakan secara tidak tepat. Masyarakat membutuhkan pengetahuan untuk
mendapatkan perilaku swamedikasi. Analgetika adalah obat yang digunakan untuk
meringankan atau menekan rasa nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi penggunaan obat
analgesik. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan Spearman-rho.
Responden penelitian ini sebanyak 400 di 9 RW Kelurahan Semper Barat. Hasil
penelitian menunjukkan mayoritas responden berpengetahuan cukup 64,3% dan
berperilaku cukup 52,5%. Hasil uji Chi-Square menunjukkan mayoritas tidak ada
hubungan karakteristik dengan pengetahuan dan perilaku. Kecuali, pendidikan dan
pengetahuan. Hasil uji Spearman-rho menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku swamedikasi. Korelasi
Spearman-rho diperoleh (p 0,126) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang lemah antara pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi obat analgesik.
|