Abstrak  Kembali
Daun mareme (Glochidion borneensis (Müll.Arg.) Boerl.) dikenal sebagai tanaman liar yang dikonsumsi sebagai lalapan. Tanaman ini mengandung alkaloid, tanin, fenol, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid yang secara tradisional sebagai pengobatan antidiare, disentri, batuk, sariawan, obat luka akibat gigitan hewan dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, etil asetat, etanol 70% daun mareme (Glochidion borneensis (Müll.Arg.) Boerl.) terhadap bakteri Salmonella typhi dan Shigella dysenteriae. Proses ekstraksi menggunakan simplisia kering dengan metode maserasi bertingkat yaitu n-heksan, etil asetat, dan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi kertas cakram. Konsentrasi zat uji yang digunakan 75%, 50%, 25%, 15%, 5% dengan menggunakan pembanding yaitu antibiotik ciprofloxacin 5 μg. Hasil penelitian menunjukkan daun mareme memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat kategori lemah sampai sedang. Diameter zona hambat yang terbesar terdapat pada ekstrak etanol 70% dengan konsentrasi 75% pada bakteri Salmonella typhi sebesar 5,008 mm sedangkan Shigella dysentriae sebesar 2,383 mm. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun mareme mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella dysenteriae dan Salmonella typhi.