Pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV2 masih menjadi
persoalan kesehatan yang belum bisa diselesaikan. Berbagai macam pengobatan
masih terus dikembangkan, salah satunya dengan meneliti khasiat tanaman herbal.
Adanya bukti in-vitro aktivitas antivirus terhadap SARS-CoV dan MERS-CoV
pada 96 senyawa fitoterapetik tentunya dapat diteliti lebih lanjut dengan harapan
dapat bermanfaat menjadi salah satu pilihan pengobatan COVID-19 di Indonesia.
Penelitian dilakukan dengan menambatkan 96 Senyawa Fitoterapetik pada
reseptor Spike Protein Binding Domain virus menggunakan software
AutodockTool.1.5.6, divisualisasikan dengan Discovery Studio Visualizer, dan
dibandingkan dengan Arbidol. Hasil penelitian menunjukkan senyawa
Broussochalcone A memiliki nilai energi bebas ikatan terendah yaitu -9,19
kcal/mol dibandingkan dengan Arbidol yang memiliki nilai -6,77 kcal/mol dan
diketahui memiliki kesamaan interaksi ikatan dengan Arbidol. Dapat disimpulkan
bahwa Broussochalcone A adalah senyawa kandidat terbaik yang dapat
dikembangkan sebagai calon obat COVID-19.
|