Swamedikasi merupakan upaya masyarakat untuk mengobati penyakit yang di
diagnosis sendiri tanpa berkonsultasi dengan praktisi medis dan tanpa
pengawasan medis. Kelurahan Bintarajaya merupakan salah satu Kelurahan yang
memiliki peningkatan kasus positif COVID-19 yang tinggi di bandingkan dengan
Kelurahan lainya, untuk itu perlu upaya pemutusan rantai penuralan COVID-19
yang melibatkan seluruh masyarakat. Pengetahuan dan perilaku tentang COVID-
19 ini sangat penting di miliki oleh masyarakat untuk mengambil keputusan
dengan berperilaku yang tepat dalam memutus rantai penularan COVID-19.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
perilaku swamedikasi pada masyarakat di Kelurahan Bintarajaya dalam
melakukan swamedikasi dimasa pandemi COVID-19. Tingkat pengetahuan dan
perilaku dinilai menggunakan instrumen kuesioner pengetahuan dan perilaku yang
telah di validasi. Metode pada penelitian ini adalah observasi dan desain cross
sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan snow-ball sampling.
Responden pada penelitian ini sebanyak 400 orang. Metode analisis data
hubungan antara x dan y menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 81,0% responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan
sebagian besar responden memiliki perilaku baik (68,0%) dalam melakukan
swamedikasi dimasa pandemi COVID-19. Hasil analisa data dengan uji
Spearman’s Rho menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan perilaku (p-value0,001) dalam swamedikasi di Kelurahan Bintarajaya.
|