Soil Transmitted Helmint (STH) terdiri dari cacing Ascaris lumbricoides,
Trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus yang
menginfeksi manusia melalui telur ataupun larva yang siklus perkembangannya
melalui media tanah yang kelembaban tanahnya tinggi seperti di Indonesia.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan telur cacing yang
mengapung pada larutan NaCl. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode flotasi sentrifuge menggunakan larutan NaCl dengan konsentrasi 23, 33,
43, dan 53%. Metode yang efektif dalam mendeteksi telur cacing STH adalah
metode flotasi yang didasarkan pada prinsip perbedaan densitas telur cacing dan
larutan. Teknik ini umumnya menggunakan larutan seperti larutan gula, NaCl,
ZnSO4 dan MgSO4. Sebanyak 51 sampel feses discreening menggunakan metode
flotasi dengan larutan ZnSO4 33%, dari 51 sampel feses terdapat 12 sampel feses
yang positif telur cacing Ascaris lumbricoides, yang akan dilanjutkan ke tahapan
optimasi larutan NaCl dengan konsentrasi 23, 33, 43, dan 53%. Parameter yang
di ukur adalah jumlah telur cacing yang mengapung pada cover glass. Data yang
didapat dianalisa dengan Uji Kruskal Wallis menggunakan aplikasi SPSS Versi 23
dan didapatkan nilai asymp.sig 0,005 yang artinya ada perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan pada penelitian di atas disimpulkan bahwa konsentrasi yang optimal
pada metode flotasi menggunakan NaCl adalah konsentrasi 23%.
|