Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah daun
karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) yang diketahui sebagai
antidiabetes. Akan tetapi tanaman ini perlu diuji keamanannya melalui uji
toksisitas subakut. Tujuan uji ini adalah untuk melihat efek toksik yang
disebabkan oleh pemberian berulang ekstrak daun karamunting yang dilengkapi
dengan pemeriksaan histopatologi. Pada penelitian ini didesain 4 kelompok
perlakuan pada tikus putih jantan, yaitu kelompok normal diberikan larutan Na
CMC 0,5%, kelompok uji dengan dosis 50 mg/KgBB, 250 mg/KgBB serta 1250
mg/KgBB. Perlakuan pada hewan uji dilakukan selama 30 hari dan dilakukan
pemeriksaan kadar SGOT, SGPT dan histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada kelompok dosis 50 mg/KgBB dan 250 mg/KgBB terjadi peningkatan
kadar SGOT dan SGPT dalam range normal, namun pada dosis 1250 mg/KgBB
terjadi peningkatan kadar SGOT dan SGPT diatas kadar normal serta adanya
pelebaran pada diameter vena sentralis.
|