Daun kluwih (Artocapus camansi B.) memiliki aktivitas antioksidan yang ditandai
dengan nilai IC50 yang dapat di kategorikan kuat sehingga berpotensi memiliki
aktifitas nefroprotektif. Rifampisin dan Isoniazid adalah obat antimikobakteri
yang dapat menginduksi nefrotoksisitas, melalui mekanisme pembentukan radikal
bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas nefroprotektif ekstrak
daun kluwih berdasarkan kadar kreatinin dan urea pada tikus jantan putih yang
diinduksi isoniazid dan rifampisin. Pengujian dilakukan dengan membagi 25 ekor
tikus dalam 5 kelompok, yaitu kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan Na-
CMC 0,5%, kelompok II sebagai kelompok positif diberikan silymarin dengan
dosis 100 mg/kg BB, kelompok III, IV, V diberikan ekstrak daun kluwih dosis 50
mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB. Semua hewan diinduksi isoniazid
dan rifampisin (75 mg/kg BB), selama 14 hari. Data kadar kreatinin dan ureum
dianalisis menggunakan ANOVA one way dan dilanjutkan dengan uji tukey.
Hasil kadar kreatinin dan ureum menunjukan bahwa semua kelompok dosis uji
memiliki perbedaan bermakna (p<0,05) dengan kelompok kontrol negatif yang
membuktikan bahwa ekstrak daun kluwih memiliki aktivitas sebagai
nefroprotektor, dari dari ketiga kelompok dosis uji kelompok IV (p>0,05=0,854)
mendekati dengan kontrol positif. Daun kluwih mampu mencegah nefrotoksik
dengan aktifitas terbaik ditunjukan pada dosis 100 mg/kg BB.
|