Kepatuhan memegang peranan penting yang dapat mempengaruhi tingkat
keberhasilan terapi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Menurut beberapa
penelitian, semakin tinggi tingkat kepatuhan minum obat maka akan semakin tinggi
kualitas hidup seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup. Penelitian ini menggunakan desain
cross sectional dengan melibatkan pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi di Puskemas Kelurahan Rawa Bunga Jakarta Timur.
Data kepatuhan minum obat diperoleh menggunakan kuesioner Morisky Medication
Adherens Scale (MMAS-8) dan nilai HbA1C, data kualitas hidup pasien
menggunakan kuesioner EuroQoL 5 Dimensions 5 Levels (EQ-5D-5L) dan
(EQVAS). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepatuhan minum obat
paling banyak terdapat pada pasien dengan kriteria kepatuhan sedang (52,5%) dan
lebih hasil HbA1C yang tidak terkontrol sebanyak 24 pasien (57,5%). Hasil
penelitian juga menunujukan kualitas hidup pasien DM Tipe 2 paling banyak
terdapat pada kriteria tinggi (95%). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup
(p>0,05) di semua domainnya.
|