Masyarakat di Desa Luhurjaya, Desa Bintangresmi, dan Desa Haurgajrug,
Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih memanfaatkan
tumbuhan sebagai obat tradisional, khususnya untuk mengatasi keluhan bagi ibu
hamil, pasca melahirkan, dan menyusui. Letak desa yang tidak terlalu jauh dari kota
dan seiring berkembangnya zaman serta masuknya budaya modern menyebabkan
perlu dilakukan dokumentasi terkait tumbuhan tersebut. Tujuan dari studi
etnomedisin ini yaitu untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan,
tujuan penggunaan, cara memperoleh, cara meracik, cara mengkonsumsi, dan
senyawa yang terkandung di dalamnya. Pengumpulan data kualitatif dilakukan
dengan wawancara terstruktur kepada informan secara purposive dan snowball
sampling, observasi, dokumentasi, dan skrining fitokimia. Data dianalisis secara
kuantitatif dengan menghitung nilai UV (Use Value), ICF (Informant Concensus
Factor), dan FL (Fidelity Level). Dari hasil survei didapatkan 28 informan dan 17
jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh ibu hamil, pasca melahirkan, dan
menyusui. Terpilih 6 tumbuhan yang memiliki nilai UV tinggi yaitu kencur
(Kaempferia galanga, UV 0,90), jahe (Zingiber officinale, UV 0,82), pepaya
(Carica papaya, UV 0,72), serai (Cymbopogon nardus, UV 46), asam jawa
(Tamarindus indica, UV 0,30), dan lengkuas (Alpinia galanga, UV 0,30). Keenam
spesies tersebut mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan fenol.
Hasil studi literatur menyatakan bahwa keenam tumbuhan yang diuji kandungan
metabolit sekundernya memiliki aktivitas farmakologi yang berkhasiat untuk ibu
hamil, pasca melahirkan, dan menyusui.
|