Penggunaan dan efektivitas minyak kunyit dapat ditingkatkan dengan
memformulasikan minyak kunyit kedalam bentuk sediaan nanoemulgel.
Berdasarkan nilai IC50 minyak kunyit memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi
dibandingkan dengan kurkumin dan ekstrak etanol. Gelling agent dan surfaktan
merupakan komponen yang mempengaruhi sifat fisik dan aktivitas antioksidan
dari sediaan nanoemulgel. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
konsentrasi optimal HPMC dan Tween 80-Span 80 dengan respon ukuran
partikel, PDI, dan zeta potensial serta uji aktivitas antioksidan nanoemulgel
minyak kunyit menggunakan RSM. Optimasi dilakukan menggunakan Response
Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Central Composite Design (CCD)
dan diperoleh 14 formula rancangan percobaan. Berdasarkan hasil evaluasi dari 14
formula didapatkan range ukuran partikel 145,9 - 452,7 nm, PDI 0,237 - 0,571,
zeta potensial -6,54 - -26,69 mV dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
117,87 - 159,23 ppm. Hasil evaluasi nanoemulgel formula optimal didapatkan
nilai ukuran partikel 140,4 nm, PDI 0,399, zeta potensial -16,39 mV dan IC50
118,98 ppm. Berdasarkan analisis RSM konsentrasi HPMC dan Tween 80-Span
80 yang optimal dalam pembuatan nanoemulgel minyak kunyit adalah 5,82% dan
10%. Penggunaan HPMC dan Tween 80-Span 80 dapat mempengaruhi ukuran
partikel, PDI, zeta potensial dan IC50 nanoemulgel minyak kunyit.
|