Rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) diketahui memiliki kandungan
metabolit sekunder yang dapat berkhasiat sebagai antikonvulsan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikonvulsan ekstrak etanol 70% rimpang
temu ireng pada tikus putih jantan. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu
maserasi. Uji antikonvulsan menggunakan alat digital electroconvulsiometer
berkekuatan 150 mAmp dan 50 hertz selama 0,2 detik dan parameter yang diamati
adalah onset HLE dan durasi HLE. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus
yang dibagi kedalam 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5
ekor tikus. Kelompok I merupakan kelompok kontrol normal yang diberi Na-
CMC 0,5%, kelompok II diberi asam valproat (DepakoteŽ 1,54 mg/kgBB)
sebagai kontrol positif, dan kelompok dosis uji diberi ekstrak etanol 70% rimpang
temu ireng dengan masing-masing dosis (100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400
mg/kgBB). Analisis data statisik menggunakan ANOVA satu arah yang
dilanjutkan dengan uji tukey. Hasil analisis data menunjukan bahwa dosis uji III
(400 mg/kgBB) memiliki aktivitas yang paling tinggi sebagai antikonvulsan
dengan memperpanjang onset HLE dan mempersingkat durasi HLE sebanding
dengan kontrol positif.
|