Infeksi cacing menjadi penyakit yang sering dijumpai di Indonesia dengan
presentase sebesar 40 – 60%. Cacing yang menginfeksi tersebut ada yang
tergabung dalam Soil Transmitted Helmith (STH), dimana spesies yang
menginfeksi manusia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
cambuk (Trichuris trichiura), cacing tambang (Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan
telur cacing yang mengapung dengan larutan ZnSO4 33% dan Sukrosa 33%
berdasarkan lama waktu pengapungan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode flotasi sentifuge dengan menggunakan dengan larutan ZnSO₄ 33% dan
Sukrosa 33%. Metode flotasi sentrifuge merupakan metode yang paling efektif
dibandingkan dengan metode lain dalam deteksi telur cacing STH dimana metode
ini didasarkan pada perbedaan berat jenis larutan dan berat jenis telur cacing.
Larutan yang digunakan dalam metode flotasi, yaitu Magnesium Sulfat (MgSO4),
Seng Sulfat (ZnSO4), Natrium Nitrat (NaNO3), Sukrosa, dan Natrium Klorida
(NaCl). Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah jumlah telur cacing yang
mengapung pada kedua larutan berdasarkan variasi waktu pengapungan. Sampel
yang didapatkan sebanyak 51 feses dari anak – anak usia 1 sampai 12 tahun dan
diperoleh 12 sampel positif. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Kruskal
Wallis pada aplikasi SPSS versi 23 didapatkan nilai >0.05 maka tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara lama pengapungan 10; 20, 30; dan 40 menit.
Pada penelitian ini didapatkan waktu yang optimal ZnSO433% adalah 10 menit
dan Sukrosa 33% selama 20 menit.
|