Abstrak  Kembali
Inflamasi adalah reaksi lokal pada jaringan vascular terhadap kerusakan yang menyebabkan rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (nyeri), dan turgor (bengkak). Penyebab peradangan termasuk mikroorganisme, trauma mekanis, zatzat kimia, dan pengaruh fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun afrika (Gymnanthemum amygdalinum (Delile) Sch.Bip.) terhadap antiinflmasi pada tikus jantan putih yang diinduksi dengan karagenan dan xilena. Aktivitas antiinflamasi dilihat dengan menggunakan jangka sorong digital dan dihitung secara manual. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok kontrol negatif (Na CMC), kontrol positif (Natrium diklofenak), dosis I (100 mg/KgBB), dosis II (200 mg/KgBB), dan dosis III (400 mg/KgBB). Hasil uji ANOVA terhadap inhibisi udem pada punggung tikus dan daun telinga tikus diperoleh nilai signifikansi 0,000 (<0,05) hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil yang signifikan berdasarkan perlakuan yang diberikan. Hasil uji Tukey pada udem punggung tikus menunjukan bahwa setiap kelompok memiliki perbedaan signifikan dan pada udem telinga tikus menunjukkan bahwa kontrol positif, dosis I dan dosis II berbeda signifikan, dosis III dengan kontrol positif tidak berbeda signifikan (ρ≥0,05) Disimpulkan bahwa dosis terbaik sebagai antiinflamasi adalah dosis III.