Tanaman daun sambung nyawa (Gyunurae Procumbens (Lour).Merr) yang
dikenal secara tradisional sebagai antidiabetes. Ganyong merupakan pati yang
memiliki kandungan berupa amilosa dan amilopektin yang yang dapat digunakan
sebagai bahan penghancur, dengan mekanisme kerja yaitu membantu masuknya
air kedalam tablet karena adanya hidrasi dari gugus hidroksil.. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui variasi konsenstrasi daun sambung nyawa sebagai
bahan penghancur terhadap sifat fisik tablet ekstrak etanol 70% daun sambung
nyawa. Tablet dibuat dengan menggunakan 5 formula yang setiap formula
memiliki konsentrasi amilum umbi ganyong yang berbeda digunakan sebagai
bahan penghancur yaitu F1 3%, F2 6%, F3 9%, F4 12%, F5 15%. Evaluasi tablet
yang dilakukan yaitu uji organoleptis, uji kekerasan, kerapuhan, keseragaman
bobot, keseragaman ukuran, dan waktu hancur. Hasil uji waktu hancur yang
diperoleh F1 8,31 menit, F2 7,07 menit, F3 6,28 menit, F4 5,31 menit, dan F5
4,09 menit. Hasil uji kekerasan yang didapatkan F1 7,519 kg, F2 6,574 kg, F3
5,568 kg, F4 4,754 kg, dan F5 4,485 kg. Hasil uji kerapuhan F1 0,5548%, F2
0,6479%, F3 0,7227%, F4 0,8408%, dan F5 0,9759% Hasil evaluasi uji waktu
hancur, kekerasan, dan kerapuhan tablet dilakukan dengan ANOVA satu arah
dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan nilai signifikasi sebesar 0,000
yang artinya lebih kecil dari 0,05 dan dilanjutkan dengan Uji Tukey HSD yang
menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna dari 5 formula tersebut.
Simpulan penelitian ini adalah semakin meningkat konsentrasi amilum umbi
ganyong maka semakin meningkat kerapuhan dan waktu hancur, serta
menurunkan kekerasan pada tablet ekstrak etanol 70% daun sambung nyawa.
|