Hipertensi termasuk 10 besar penyakit yang banyak diderita penduduk Indonesia.
Prevalensi hipertensi meningkat dari 25,8% di tahun 2013 manjadi 34,1% di tahun
2018. Pola pengobatan hipertensi terbagi menjadi tunggal dan kombinasi.
Penggunaan lebih dari satu jenis obat berpotensi meningkatkan interaksi antar
obat sehingga dapat mempengaruhi hasil terapi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi intereraksi obat antihipertensi, mekanisme interaksi obat
antihipertensi, dan signifikansi interaksi obat antihipertensi di ruang rawat inap
Rumah Sakit Widodo Ngawi tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakan
metode deskriptif non-eksperimental. Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling dan interaksi dianalisis menggunakan Drugs.com.
Hasil penelitian dari 100 pasien adalah 79 pasien (79%) mengalami interaksi obat
antihipertensi dengan mekanisme farmakodinamik 124 (34,3%) kejadian dan
farmakokinetik 85 (23,5%) kejadian. Potensi tingkat keparahan interaksi obat
antihipertensi secara keseluruhan adalah minor 35 (9,7%) kejadian, moderate 307
(84,8%) kejadian, major 20 (5,5%) kejadian. Sedangkan potensi tingkat
keparahan interaksi antar obat hipertensi minor 12 (20,3%) kejadian, moderate 38
(64.4%) kejadian, major 9 (15,3%) kejadian
|