Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang mengalami
peningkatan prevalensi setiap tahunnya dan mengakibatkan peningkatan biaya
kesehatan. Kenaikan biaya ini dapat disebabkan karena perkembangan teknologi
canggih, pola penyakit degeneratif dan inflasi. Sehingga kenaikan biaya yang
signifikan ini semakin sulit ditangani oleh pemerintah maupun masyarakat.
Sehingga dibutuhkan analisis terhadap farmakoekonomi yaitu Cost Effectiveness
Analysis (CEA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan
antidiabetes yang paling cost-effective pada pasien DM Tipe 2 rawat inap di
RSUP Persahabatan periode 2019. Metode yang digunakan secara deskriptif
dengan pendekatan retrospektif menggunakan data sekunder berupa data rekam
medik dan data biaya dari perspektif pasien BPJS. Sampel yang digunakan berupa
total sampling sebesar 159 pasien. Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai ACER
kelompok terapi insulin aspart Rp 105.084,80, insulin aspart+metformin Rp
94.884,79, dan insulin aspart+insulin glargine Rp 268.544. Terapi antidiabetes
yang paling cost effective dari segi ACER dan ICER adalah kelompok terapi
Sinsulin aspart+metfomin dengan nilai ACER dan ICER masing-masing Rp
94.884,79 dan Rp 161.861,54.
|