Berenuk (Crescentia cujete L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki
potensi sebagai antiinflamasi. Kandungan senyawa yang berperan sebagai
antiinflamasi yaitu senyawa flavonoid. Banyak obat yang memiliki aktivitas
sebagai antiinflamasi juga memiliki aktivitas sebagai analgetik. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi-fraksi ekstrak etanol
70% daun berenuk memiliki aktivitas sebagai analgetik. Metode ekstraksi
penelitian menggunakan ultrasonic bath. Fraksinasi dilakukan dengan metode
cair-cair yang dipisahkan menggunakan corong pisah. Pelarut yang digunakan
saat fraksinasi yaitu n-heksan, etil asetat dan air. Pengukuran efek analgetik
dilakukan dengan metode Writhing Test atau metode geliat dan metode Tail Flick
atau metode jentik ekor. Hewan uji yang digunakan dibagi menjadi 6 kelompok,
terdiri atas kelompok normal, kelompok positif sebagai pembanding
(Parasetamol), kelompok negatif (Na CMC) dan 3 kelompok uji yaitu kelompok
fraksi n-heksan, Fraksi etil asetat dan Fraksi air. Data dianalisis dengan uji non
parametrik Kruskal-Wallis dan dilanjutkan uji Mann-Whitney. Hasil uji Mann-
Whitney metode writhing test maupun metode tail flick pada kelompok positif
dengan kelompok fraksi etil asetat tidak terdapat perbedaan makna. Dapat
disimpulkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas yang sebanding dengan
kelompok positif (parasetamol) sebagai analgetik pada tikus putih jantan.
|