Budaya bangsa indonesia tidak dapat lepas dari pemanfaatan sumber daya alam,
khususnya dalam pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit yang
dilaksanakan berdasarkan pengalaman secara turun-temurun. Salah satunya adalah
tanaman daun kecapi (Sandoricum koetjape (Burm. f.) Merr) dikenal sebagai
salah satu obat tradisional yang memiliki khasiat antioksidan kuat. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi n-heksan, etil asetat, dan
air serta menetapkan kadar flavonoid total fraksi etil asetat untuk dibandingkan
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Oktavia (2018) menggunakan
DPPH. Ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dengan etanol 70%, serta
fraksinasi dengan n-heksan, etil asetat, dan air. Metode penentuan aktivitas
antioksidan dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) bertujuan
mendapatkan hasil maksimal dengan pengerjaan minimal, dan penetapan kadar
flavonoid dengan metode kolorimetri. Hasil yang diperoleh pada uji aktivitas
antioksidan antara pembanding asam askorbat dengan fraksi n-heksan, etil asetat,
dan air berturut-turut sebesar 69.53%, 4.56%, 48.13%, dan 40.93%. Apabila
antioksidan fraksi daun kecapi dibandingkan dengan asam askorbat, aktivitas
antioksidan asam askorbat masih lebih besar. Hasil penetapan pada kadar
flavonoid total terbesar adalah fraksi etil asetat daun kecapi dengan hasil
2,4634%QE.
|