Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang disebabkan adanya
mikroorganisme dalam urin dan berpotensi menyebar kejaringan saluran kemih
maupun jaringan lain. Penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat
menimbulkan terjadinya peningkatan efek samping dan toktisitas antibiotika,
pemborosan biaya, dan tidak tercapainya manfaat klinik yang optimal dalam
pencegahan maupun pengobatan penyakit infeksi, serta resistensi terhadap obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerasionalan penggunaan antibiotik
dengan kriteria ketepatan obat, ketepatan dosis, dan ketepatan lama pemberian
pada pasien rawat inap infeksi saluran kemih. Desain penelitian ini adalah
deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif, data diperoleh dari data
rekam medik pasien infeksi saluran kemih di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih. Penelitian dilakukan terhadap 95 penderita infeksi saluran kemih yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan jumlah
antibiotik sebanyak 164 dan penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan
untuk infeksi saluran kemih yaitu Cefttriaxone sebesar 37,8%. Penggunaan
dengan kriteria ketepatan obat 99,4%, ketepatan dosis 100%, dan ketepatan lama
pemberian 100%.
|