Daun karamunting digunakan secara tradisional untuk pengobatan diabetes, luka, sakit perut, sakit kepala, sakit jantung dan infeksi kulit. Untuk mengetahui keamanannya, daun karamunting diuji toksisitasnya yaitu uji toksisitas subakut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan tikus sebagai hewan percobaan yang dikelompokkan secara acak menjadi 4 kelompok, terdiri dari 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok normal. Variasi dosis yang digunakan adalah 50, 250 dan 1250 mg/KgBB tikus. Pada hari ke-31 dilakukan pengambilan darah pada kelompok pelakuan dan kelompok normal pada mata melalui sinus orbitalis. Berdasarkan hasil uji analisis statistik ANOVA satu arah didapat hasil yaitu (p<0,5) yang artinya terdapat perbedaan pengaruh ekstrak etanol 70% daun karamunting terhadap profil hematologi. Hasil uji tukey HSD menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun karamunting pada dosis 50mg/kgBB dan 250mg/kgBB tidak menimbulkan efek toksik pada jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan kadar hematokrit, hemoglobin. Sedangkan pada dosis 1250mg/kgBB dapat menimbulkan efek toksik dengan meningkatkan jumlah trombosit.
|