Mikroemulsi mempunyai banyak keunggulan dalam sistem penghantaran obat antara lain mempunyai kemampuan berpenetrasi yang baik pada kulit karena
ukuran partikelnya yang kecil dan dalam bidang kosmetika memberikan penyebaran yang cukup baik pada permukaan kulit. Telah dilakukan penelitian
mikroemulsi minyak zaitun menggunakan sucrose stearate ester dan gliserin
sebagai surfaktan dan kosurfaktan dengan tujuan menentukan konsentrasi sucrose stearate ester dan gliserin sebagai surfaktan dan kosurfaktan yang optimal untuk menghasilkan mikroemulsi yang stabil secara farmasetika. Mikroemulsi minyak zaitun dibuat dalam perbandingan yang sama antara
sucrose stearate ester dan gliserin dengan jumlah yang bervariasi yaitu: 2%, 4%, 6%, 8% dan 10%. Mikroemulsi dibuat dengan teknik yang sederhana dan
dilakukan evaluasi selama 8 minggu, meliputi pengamatan organoleptis,
pemisahan fase pada siklus freeze-thaw dan sentrifugasi, pengukuran pH,
viskositas, tegangan permukaan dan ukuran partikel. Hasil selama penyimpanan pada suhu kamar terhadap mikroemulsi dengan konsentrasi sucrose stearate ester dan gliserin yang rendah tidak terjadi perubahan secara organaleptis dan pH, namun pengujian secara sentrifugasi menunjukkan terjadinya pemisahan. Analisa statistik terhadap data viskositas dan tegangan permukaan menggunakan uji ANAVA satu arah diperoleh p= 0.000 (p<0.05), sehingga terdapat perbedaan yang bermakna pada tiap formula. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa hasil optimal formula ditunjukkan pada penggunaan sucrose stearate ester dan gliserin dalam perbandingan yang sama sebesar 4% dengan rata-rata ukuran partikel sebesar 157 nm.
|