Tanaman sambiloto merupakan tanaman obat tradisional yang secara
empiris dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Pada penelitian sebelumnya
ekstrak daun sambiloto terbukti berkhasiat sebagai antiinflamasi. Dalam penelitian
ini menggunakan fraksi etanol 70% daun sambiloto dengan variasi dosis,
bertujuan untuk mengetahui efektivitas antiinflamasi terhadap udem pada kaki
tikus putih jantan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 5 kelompok hewan uji yang
terdiri dari kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan aquadest, kelompok
kontrol positif sebagai pembanding diberikan Natrium diklofenak, dan 3
kelompok uji fraksi etanol daun sambiloto dengan dosis 2,5 mg/200 g BB,
5mg/200 g BB dan 10 mg/200 g BB. Metode yang digunakan adalah metode Rat
hind paw oedema yaitu pembentukkan udem pada telapak kaki tikus putih jantan
yang diinduksi karagenin 2%. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan
pletysmometer air raksa untuk mengukur volume udem. Hasil pengujian
dilanjutkan dengan mencari harga slope persen hambatan radang dari masingmasing
kelompok perlakuan, kemudian dianalisis secara statistik dengan
menggunakan ANAVA satu arah (One Way Anava) dan dilanjutkan dengan uji
Tukey.
Hasil uji analisa statistik diperoleh data terdistribusi normal (p =0,778) dan
homogen (p =0,204). Kemudian diuji ANAVA satu arah dan diperoleh (p>0,05),
hal ini menunjukkan data tidak mempunyai perbedaan bermakna. Dapat ditarik
kesimpulan fraksi etanol dari ekstrak eatnol daun sambiloto dengan dosis 2,5
mg/200 g BB, dosis 5 mg/200 g BB, dan dosis 10 mg/ 200 g BB mempunyai
efektivitas antiinflamasi terhadap udem pada kaki tikus putih jantan yang
diinduksi karagenin yang potensinya lebih rendah dari Natrium Diklofenak.
|