Abstrak  Kembali
Maltodekstrin adalah turunan pati hasil dari hidrolisis parsial yang menggunakan enzim α-amilase yang memiliki DE kurang dari 20. Maltodekstrin digunakan sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet yang bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi disolusi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi maltodekstrin DE 5 – 10 dari pati ubi jalar (Ipomoea batatas Poir) sebagai bahan pengikat terhadap efisiensi disolusi deksametason secara kempa langsung. Pada penelitian ini, konsentrasi maltodekstrin yang digunakan sebagai bahan pengikat adalah 2%, 10%, 20%, 30%, 40%. Tablet yang dibuat kemudian di evaluasi secara fisik meliputi organoleptis, kekerasan, keregasan, waktu hancur serta evaluasi kimia meliputi penetapan kadar, disolusi. Evaluasinya dihitung efisiensi disolusi selama 45 menit (ED45). Hasil penelitian menunjukkan nilai efisiensi disolusi (ED45) formula 1-5 adalah 97,89%, 93,39%, 82,7%, 81,11%, 78,06%. Hasil perhitungan statistik ANAVA satu arah ED45 diperoleh F hitung 17,56 lebih besar dari nilai F tabel 2,67 berarti terdapat perbedaan bermakna antara formula, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi maltodekstrin DE 5-10 menurunkan efisiensi disolusi.