Seledri merupakan tanaman obat tradisional yang dapat digunakan sebagai
antiglaukoma. Pada penelitian sebelumnya ekstrak etanol 70% akar seledri telah terbukti berkhasiat sebagai antiglaukoma. Dalam penelitian ini digunakan fraksi etil asetat akar seledri dengan variasi dosis yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas antiglaukoma terhadap tekanan bola mata tikus putih jantan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 5 kelompok hewan uji yang terdiri dari kelompok negatif, kelompok positif sebagai pembanding diberikan Asetazolamid 4,5 mg/200 gBB, dan 3 kelompok uji fraksi etil asetat akar seledri dengan dosis 2,48 mg/200 gBB, 4,96 mg/200 gBB dan 9,92 mg/200 gBB yang diberikan secara oral setelah diinduksi tetes mata prednisolon asetat 1%. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan Tanometer schiotz untuk mengukur tekanan bola mata. Hasil analisa statistik didapat uji distribusi normal (ρ = 0.579) dan uji distribusi homogen (ρ = 0.082), hal ini menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen (ρ > 0,05). Berdasarkan hasil perhitungan uji ANAVA, yaitu (p=0,000) menunjukan bahwa (p<0,05) data mempunyai perbedaan yang bermakna antar tiap kelompok perlakuan, sehingga dilakukan uji analisa data LSD, dan didapatkan hasil kelompok negatif terjadi perbedaan bermakna terhadap kelompok positif, dosis I, dosis II, dan dosis III, dan tidak terjadi perbedaan bermakana antara kelompok positif
dengan dosis II dan dosis III. Hal ini menunjukan bahwa dosis II dan dosis III dapat memberikan efek antiglaukoma yang sebanding dengan asetazolamid dosis 4,5 mg/200 gBB tikus.
|