Sediaan padat agar zat aktifnya dapat diabsorpsi ke dalam tubuh maka harus melewati tahapan disolusi. Salah satu faktor penghambatnya yaitu pengikat. Etil selulosa dapat digunakan sebagai pengikat dalam formulasi tablet secara granulasi dengan pelarut alkohol. Dalam penelitian ini, furosemid digunakan sebagai bahan obat dan etil selulosa sebagai pengikat. Pada penelitian ini tablet furosemid dibuat secara granulasi basah menggunakan 4 formula dengan kandungan etil selulosa bervariasi yaitu formula 1–4 berturut-turut mengandung etil selulosa 1%, 3%, 5% dan 7% serta formula kontrol tanpa etil selulosa. Uji disolusi dilakukan dalam medium dapar posfat pH 5,8 dengan alat tipe 2 pada suhu 370C dengan kecepatan 50 rpm. Disolusi dilakukan selama 120 menit dengan pengambilan sampel pada menit 15, 30, 60, 90 dan 120.
Uji ANOVA satu arah menghasilkan nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05 yaitu sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antar formula, ditegakkan dengan uji tukey HSD dengan taraf kepercayaan 95%, terlihat adanya perbedaan bermakna antara formula kontrol dengan formula 1, 2, 3 dan 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi etil selulosa pada tablet furosemid dapat menurunkan laju disolusinya serta formula yang paling memenuhi persyaratan adalah formula 1 dengan konsentrasi etil selulosa 1%.
|