Abstrak  Kembali
Daun salam secara empiris digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Kandungan senyawa kimia pada daun salam adalah flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan minyak atsiri (sitral dan eugenol). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antioksidan dari fraksi etil asetat daun salam yang dapat dilihat berdasarkan aktivitas SOD dan kadar MDA dalam sel darah merah domba. Padapenelitianinisel darah merah domba (SDMD)disuspensikan menjadi 50%. Dibuat dalam5 kelompok percobaan, kelompok normal/ KI (tanpa t-BHP), kelompok negatif KII (diberi t-BHP), kelompok III, IV dan V (diberi t-BHP dan fraksi etil asetat daun salam masing-masing dosis 65, 130 dan 260 μg/ml).Kelompok-kelompok percobaan tersebut dilakukan pengujian aktivitas SOD dan kadar MDAyang dibaca absorbannya pada spektrofometer uv-vis. Data rata-rata aktivitas SOD yang diperoleh pada KI (160,8 unit/ml ± 5,9599), KII (60 unit/ml ± 8,4159), KIII (101,5 unit/ml ± 6,6081), KIV (156,5 unit/ml ± 5) dan KV (166,5 ± 5). Data rata-rata kadar MDA yang diperoleh pada KI (0,7632 nmol/ml ± 0,0365), KII (2,2424 nmol/ml ± 0,0434), KIII (1,9407 nmol/ml ± 0,0508), KIV (1,7293 nmol/ml ± 0,0874) dan KV (1,5347 nmol/ml ± 0,0323). Hasil analisa statistik ANOVA satu arah dan uji Tukey terhadap aktivitas SODdankadar MDA, menunjukkan adanya perbedaan bermakna (Sig < 0,05) pada KII dengan KIV dan KVterhadapaktivitas SOD danterhadapkadar MDA jugamenunjukkan adanya perbedaan bermakna antara KII dengan KIII, KIV dan KV. Dengan demikian dosis fraksi etil asetat daun salam yang diujikan mempunyai aktivitas antioksidan yang dapat meningkatkan aktivitas SOD dan menurunkan kadar MDA.