Abstrak  Kembali
Ekstrak metanol kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) mempunyai aktivitas sebagai antibakteri pada konsentrasi 20 ppm mempunyai zona hambat 24 mm untuk Staphylococcus aureus dan 40 mm untuk Escherichia coli. Untuk mengetahui golongan senyawa yang berkhasiat sebagai antibiotik, maka dilakukan fraksinasi. Pada penelitian ini diuji aktivititas antibakteri fraksi n-heksan, etil asetat dan etanol terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherchia coli ATCC 25922 dan fraksi yang mempunyai potensi relatif paling besar diidentifikasi dengan menggunakan GC-MS Metode yang digunakan adalah metode difusi agar dengan menggunakan kaca silinder. Konsentrasi yang digunakan untuk masing-masing larutan uji 5, 10, 20 dan 40 μg/ml dan sebagai pembanding uji aktivitas antibakteri digunakan kloramfenikol dengan konsentrasi 1, 2, 3 dan 4 μg/ml untuk S. aureus ATCC 25923 dan E. coli ATCC 25922. Berdasarkan pada potensi relatif yang dimiliki fraksi n-heksan terhadap bakteri S. aureus ATCC 25923 dan E. coli ATCC 25922. yaitu 6.17 x 10 -3 kali kloramfenikol dan 3.291 x 10 -2 kali kloramfenikol. Fraksi Etil asetat yaitu 6.62 x 10 -2 kali kloramfenikol dan 6.82 x 10-2 kali kloramfenikol. Sedangkan Fraksi etanol 70% yaitu 8.58 x 10 -2 kali kloramfenikol dan 1.32 x 10 -1 kali kloramfenikol. Dari ketiga fraksi yang digunakan fraksi etanol 70% mempunyai potensi relatif antibakteri paling besar terhadap bakteri S. aureus ATCC 25923 dan E. coli ATCC 25922. Identifikasi senyawa kimia dari fraksi etanol Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sadariffa L.) menggunakan GC-MS diperoleh 5- Hydroxymethyl Furfural; 2-butene-1,4-diamine, N-N’ dimethyl; 2-cyclopenten-1- one, 3 methoxy; 1-(2Furyl)-2-Hydroxyetanone;2,4(1H,3H)-pyrimidinedione-5- nitro; 2-Pentamine; 1,2-benzenediol, 4-[1-hydroxy-(2-methyamino ethyl); 2- Methyl hydantoin; 1-Butanamine, N-Mehyl; 4-methylthio-2,5-dimethoxy amphetamine