Abstrak  Kembali
Tanaman babandotan (Ageratum conyzoides L) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai repelan atau penolak nyamuk. Tanaman tersebut mengandung minyak atsiri berupa pinen, kamfor, eugenol, borneol, dan kumarin. Minyak atsiri yang terkandung dalam daun babandotan mempunyai bau yang khas dan diduga dapat dimanfaatkan sebagai penolak nyamuk atau pengusir serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya repelan minyak atsiri daun babandotan (Ageratum conyzoides L) terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode pengujian dengan menggunakan nyamuk Aedes aegypti dalam kondisi lapar (unfed) dan lengan yang diolesi minyak babandotan. Pengamatan dilakukan terhadap banyaknya jumlah nyamuk yang hinggap dan atau menggigit lengan setiap jam (dari jam ke-1 sampai jam ke-6). Setiap periode dihitung selama 5 menit pertama setelah lengan dimasukkan ke dalam kurungan nyamuk. Kemudian dihitung persentase daya repelan minyak atsiri daun babandotan terhadap nyamuk yang hinggap dan atau menggigit lengan. Hasil penelitian secara statistik memperlihatkan adanya perbedaan bermakna antar dua perlakuan atau lebih dan dengan kontrol positif (DEET 12,5%) tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Minyak atsiri daun babandotan pada konsentrasi 29%v/v memiliki daya repelan yang efektif terhadap nyamuk Aedes aegypti sebesar 87,6% pada akhir pengamatan. Dari hasil analisis GC-MS diperoleh 26 komponen kimia dengan 5 komponen terbesar, yaitu 2H-1-Benzopyran,6,7-dimethoxy- 2,2-dimethyl (11.96%), Trans,Trans-2,4-hexadienal (11.09%), 2(4 hydroxyphenyl)-3- ethylindene (9.28%), 2H-1-Benzopyran,7-methoxy-2,2-dimethyl (8.39%),3-hexen-2- one,5-methyl (6,95%).