Rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) telah lama digunakan
sebagai obat demam, dengan kandungan saponin, flavonoid, dan minyak atsiri.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas antipiretik dari ekstrak
etanol 70% rimpang bangle pada tikus putih galur Wistar yang didemamkan
dengan vaksin DPT. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur
Wistar yang berumur 2-3 bulan dengan bobot 150-200 g. Seluruh tikus
dipuasakan selama 18 jam. Dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok
I kontrol negatif yang diberi vaksin DPT, kelompok II kontrol positif yang diberi
parasetamol, dan kelompok III-V masing-masing diberi ekstrak etanol 70%
rimpang bangle dengan dosis I 12,65 mg/200 g BB, dosis II 25,3 mg/200 g BB,
dosis III 50,6 mg/200g BB. Pengamatan dilakukan selama 2 jam dengan interval
waktu 30 menit setelah pemberian bahan uji, dengan pengukuran suhu tubuh tikus
melalui rektum dengan menggunakan termometer digital. Hasil pengukuran suhu tubuh tikus dengan waktu didapat nilai slope. Slope antar kelompok kemudian dianalisis dengan statistik ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kontrol negatif dengan kontrol positif yaitu (0,0128000), dosis I (0,0130750), dosis II (0,0129000), dosis III (0,0123750), dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kontrol positif dengan dosis I (0,000750), dosis II (0,0001000), dosis III (-0,0004250). Pada tingakat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% rimpang bangle pada dosis I, II, III memiliki aktivitas antipiretik yang sama dengan parasetamol.
|