Ekstrak etanol 96% cacing laut Perinereis aibuhitensis memiliki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia
coli ATCC 25922. Senyawa metabolit skunder dari cacing laut dilaporkan
memiliki stuktur kimia mulai dari yang sangat sederhana hingga yang sangat
komplek. Bagian yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh bagian cacing
laut Perinereis aibuhitensis.
Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode difusi agar dengan menggunakan kaca silinder. Konsentrasi zat uji
yang digunakan adalah 200, 400, 600, 800 dan 1000 μg/ml. Antibiotik
pembanding yang digunakan untuk uji efektivitas antibakteri adalah
kloramfenikol, dengan konsentrasi 1, 3, 5, 7 dan 9 μg/ml.
Diameter zona hambat ekstrak etanol 96% paling kecil pada konsentrasi 200
μg/ml terhadap S. aureus yaitu 3,46 mm dan E.coli 3,40 mm sedangkan paling
besar pada konsentrasi 1000 μg/ml terhadap S. aureus yaitu 5,13 mm dan E. coli
6,03 mm. Diameter zona hambat kloramfenikol paling kecil pada konsentrasi 1
μg/ml terhadap S. aureus yaitu 2,0 mm dan E.coli 1,6 mm sedangkan paling besar
pada konsentrasi 9 μg/ml terhadap S. aureus yaitu 3,5 mm dan E.coli 3,6 mm.
Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% cacing laut P. aibuhitensis
terhadap bakteri S. aureus ATCC 25923 dan E. coli ATCC 25922 memiliki nilai
potensi relatif sebesar 0,0217 kali kloramfenikol untuk S. aureus dan 0,0243 kali
kloramfenikol untuk E. coli terhadap antibiotik pembanding kloramfenikol. Dari
pengujian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% cacing laut Perinereis
aibuhitensis mempunyai aktivitas sebagai antibakteri.
|