Abstrak  Kembali
Daun senggani di masyarakat digunakan sebagai obat tradisional, kandungan kimia yang ada di dalam daun senggani terdiri dari tanin, flavonoid, dan saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Fraksi kloroform daun senggani yang ditotolkan pada lempeng KLT menunjukkan adanya 3 bercak noda dengan nilai Rf yang berbeda. Maka dilakukanlah penelitian tentang uji aktivitas kromatogram bercak flavonoid Rf 0,41 fraksi kloroform daun senggani terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922. Metode penelitian ini dimulai dari ekstraksi simplisia daun senggani dengan etanol 70 % menggunakan metode maserasi. Kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi ekstrak melalui kromatografi kolom menggunakan fase diam silica gel 60 dan fase gerak n-butanol : asam asetat ; air (4:1:5). Hasil fraksinasi dideteksi dengan KLT menggunakan fase diam silica gel GF254. Kromatogram bercak flavonoid Rf 0,41 diuji aktivitas antibakterinya dengan metode difusi agar, serta sebagai pembanding digunakan antibiotik kloramfenikol. Data yang diperoleh dianalisis dengan regresi linier. Dari kromatogram dominan Rf 0,41 diperoleh persamaan regrasi Y = 1,233 + 4,77 x 10-3 X (terhadap bakteri Escherichia coli) dan Y = 0,628 + 3,28 x 10-3 X (terhadap bakteri Staphylococcus aureus). Sedangkan untuk kloramfenikol diperoleh persamaan regresi Y = 1,401 + 0,555 X (terhadap bakteri Escherichia coli) dan Y = 0,814 + 0,398 X (terhadap bakteri Staphylococcus aureus). Potensi relatif untuk kromatogram dominan Rf 0,41 daun senggani terhadap bakteri Escherichia coli sebesar 8,1566 x 10-3 kali kloramfenikol dan untuk kromatogram dominan Rf 0,41 daun senggani terhadap bakteri Staphylococcus aureus sebesar 7,6521 x 10-3 kali kloramfenikol.